Sabtu, 22 Oktober 2011

Belajar Berlaku Adil


mengapa kita (t’masuk aku sendiri) sering melakukan ,
diskriminasi terhadapsesama manusia,
melakukan eksploitasi erhadap sesama,
dan menciptakan ketidakadilan dalam kehidupan.

kita sering memilih-milih dalam berteman,
selalu ada motif di balik semua itu,
karena status sosial,
karena fisik yang sempurna,
karena kepintaran,
dan semua yang dinilai lebih pada orang lain..
hidup seperti rumus ekonomi,
harus ada “biaya” dan ada “manfaat”,
ada kalanya kita sering memilih teman,
karena mereka dapat memberikan manfaat,
bagi keberlangsungan hidup kita.

ternyata kita sebagai manusia,
penuh dengan kejahatan,
tak ubahnya seorang pembunuh,
hanya bedanya pembunuh melakukannya,
secara terang2an ( d expose),
namun kita di balik topeng “persahabatan”.

tuk hal yang terkecil pun namun sering
tidak kita sadari
manusia sering melakukan diskriminasi
thd diri sendiri
kita lebih mengutamakan tangan kanan
daripada tangan kiri
kanan selalu dinilai lebih baik
apa sebenarnya dosa tangan kiri
hingga kita harus lebih banyak
menggunakan si kanan?
mungkin sebaiknya kita pertama kali
memandang pada diri kita sendiri
apakah diri kita terlalu sempurna
untuk melakukan semua itu
meremehkan orang lain yang kita nilai
kurang berarti mengacuhkan si jelek rupa
dan bermanis muka
pada sang pangeran / sang putri berwajah rupawan
berlaku tak adil pada bagian tubuh diri kita sendiri
kalau tuk hal yang kecil saja kita tak bisa
melakukannya bagaimana mungkin kita
dapat melakukan hal yang besar?
mungkin ini adalah saatnya bagi kita untuk
belajar berlaku adil bagi diri sendiri, orang lain bahkan lingkungan sekitar